Skip to main content

FRANCE: Sensasi Berada di Puncak Menara Eiffel

Tahun 2016 adalah kali kedua saya datang ke Paris, sebelumnya saya pernah pergi ke Paris tahun 2013. Saat berada didekat Eiffel Tower untuk pertama kalinya, saya berdoa kepada Allah SWT. Doa saya "Ya Allah, Paris indah banget, Eiffel bagus banget. Semoga nanti saya bisa bawa orang tua saya kesini dan saya bisa pergi bersama suami saya nanti"

Voila.... Allah mengabulkan salah satu doa saya, Alhamdulillah. Tahun 2016, saya bisa datang ke Paris bersama suami saya. Alhamdulillah. Meski tujuan utamanya sih anterin adik ke Prancis yang melanjutkan studi master disana, tapi setelah itu saya dan suami saya honeymoon keliling Eropa selama dua minggu.
Gambar 1. Foto saya sama suami, thanks buat adik tersayang yang fotoin, hihi

Saya tidak begitu merasa aneh lagi saat melihat menara Eiffel, yah....tidak senorak yang pertama kali lah, wkwkwkw. Bagi saya cukuplah foto-foto dengan latar belakang Eiffel tower, gitu aja udah kece dan Alhamdulillah banget. Tapi, suami yang justru sangat antusias pengen naik ke Eiffel Tower, katanya kapan lagi naik kesana. Boleh juga idenya, tapi kan mayan yess mahal tiketnya, apalagi saya gajinya pake rupiah yang apa-apa pasti dikurs dulu ke rupiah, wkwkw. Tapi, ide suami saya boleh juga, kapan lagi bisa naik ke menara Eiffel?

Terus saya searching, siapa tau bisa booking online dan bisa dapat diskon. Kan lumayan kalau dapet diskonan, bisa menghemat cicis. Cari kesana kesini, ternyata lebih banyak yang jual paketan alias digabung dengan berbagai tiket aktraksi lainnya. Kalau lama di Paris sih boleh juga beli tiket paketan kayak gitu, tapi karena kami di Paris hanya sebentar banget, jadi niatnya emang cuma mau naik ke menara Eiffel doang, hehe. Tadinya mau masuk Musee de Louvre juga, tapi karena kami travelingnya pas lagi summer alias lagi musim liburan. Kayaknya gak bakalan puas deh kalau terlalu banyak orang, hehe. Prinsip hemat ala Sienta, "Kalau udah mahal, harus puas!" hihi.

Hasil pencarian saya dimesin google, ternyata harga booking online dan on the spot harganya sama. Bedanya:
  • Online: pas dateng langsung antri masuk
  • On the spot: pas dateng, langsung antri beli tiket, lalu antri masuk. Jadinya dua kali antri.
Gambar 2. Antrian dari beli tiket ke antrian masuk, mayan kan?

Kalau bisa booking online, mendingan online aja karena bisa hemat waktu yess. Tapi harapan saya sirna karena tiket online sudah full booking dan jumlahnya memang dibatasi setiap harinya. Untuk yang mau booking bisa langsung kunjungi webnya disini.
Gambar 3. Wefie dulu sambil antri beli tiket masuk

Gambar 4. Wefie sama adik

Gambar 5. Wefie sama suami

Di web tersebut tertera semua informasi mengenai Eiffel Tower dalam bahasa Prancis disebut "La Tour Eiffel". Ada tiga pilihan naik ke Eiffel tower:
  1. Naik tangga (alamak, pasti pegel banget yess naik tangga hehe, tapi buat kamu yang pengen menghemat, monggo naik tangga)
  2. Naik lift hanya sampai lantai dua
  3. Naik lift sampai ke puncak menara Eiffel

Untuk tiket nomor 1 dan 2, tiketnya tidak memiliki akses untuk naik ke puncak menara. Sedangkan untuk tiket nomor 3 lebih leluasa, mau dilantai dasar, lantai dua, atau lantai paling atas, semuanya bisa dijelajahi. Saat akan naik ke puncak, akan ada petugas yang memeriksa tiket, jadi gak akan bisa curang ya, hehe. 
Gambar 7. Pemandangan menara Eiffel dari bawah dengan Kamera 360, btw ini ini nama kameranya 360Cam, bukan aplikasi foto editing 360 itu, hehe, soalnya banyak yang salah kaprah.

Kami bertiga memilih tiket nomor 3, secara niatnya juga mau ada diatas puncak menara Eiffel gitu lho, masa sih cuma naik sampai lantai dua doang? kami penasaran lihat pemandangan dari puncak menara Eiffel tuh kayak gimana sih?
Gambar 8. Lift menuju lantai dua, kami ngantri dibawah buat naik ini

Ada perbedaan harga tiket antara saya dan suami dengan adik saya. Karena adik saya masih dibawah 24 tahun, dia dapat diskon harganya 14,5 Euro. Sedangkan saya dan suami karena sudah yaaahhh katakan lah "dewasa", please ya bukan "tua" hehehe, jadinya harga adult 17 Euro, huhu. Padahal kalau dari wajah sih, saya mirip-mirip sama si adik, wkwkwk, sayang seribu sayang pas beli yang untuk adik harus dibuktikan dengan paspor. Oke baiklah. Wajah bisa menipu, tapi identitas mah kagak, hahaha.

Karena naik lift, kami tidak berhenti dilantai satu, jadi langsung ke lantai dua. Sesampainya di lantai dua. Alamaakkkkk......banyak orang banget, males rasanya mau foto, huhu. Asa rumeuk kitu, huff. Jadi kami memutuskan untuk naik dulu ke lantai paling atas. Taraaa.....ini dia antriannya:
Gambar 10. Antrian ke puncak menara Eiffel

Gambar 11. Antrian ke puncak menara Eiffel

Gambar 12. Wefie disela-sela antrian menuju puncak menara Eiffel

Gambar 13. Wefie bareng adik sambil nyemil Lays hehe, dingin bikin lapar boo

Gambar 14. Wefie sama Mr. Spidey, hihi.

Sesampainya di atas, WOW....!!! Saya sangat takjub melihat pemandangan dari menara yang didesain oleh Gustave Eiffel pada 1889. Tinggi menara Eiffel sendiri sekitar 324 meter. Berada disana, rasanya.....DINGIN!! Hahaha seriusan, dingin banget, untung kami bawa jaket. Aneh sih, Agustus kan Summer tapi dingin banget waktu itu, okelah Summer dengan angin dingin yang menusuk boo!
Gambar 15. Pemandangan dari puncak menara Eiffel

Gambar 16. Pemandangan dari puncak menara Eiffel

Rasa dingin, antrian panjang, dan harga yang lumayan 17 Euro (Rp 225000) terbayarkan dengan pemandangan yang Masya Allah, luar bisa Indah. Duh, di dunia aja udah Indah begini yah, apalagi di Surga yang bakalan jauh-jauh-jauh lebih lebih lebih indah lagi. Alhamdulillah bisa lihat pemandangan luar biasa, saya takjub dengan tata kota Paris yang begitu rapi.
Gambar 17. Pemandangan dari puncak menara Eiffel

Gambar 18. Pemandangan dari puncak menara Eiffel

Selain menikmati keindahan pemandangan, udara yang bersih, dan angin yang dingin, tentu saja kami juga langsung cekrak cekrek dong, hehehe. Meski banyak umat, kami bela-belain nunggu biar agak sepi-sepi dikitlah, dan hasilnya cukup okey, hehe.
Gambar 19. Saya pake jaket karena emang dingin, seriusan

Gambar 20. Senyum saya dan suami setelah menikmati pemandangan Eiffel, makasih buat adik kesayangan yang udah mau fotoin hihi

Gambar 21. Tuh kan banyak orang, hehe.

Selain foto dengan kamera ponsel, kami juga berfoto pakai kamera 360 yang dibawa suami saya, kayak gini hasilnya kalau dibuat bentuk square:
Gambar 22. Foto kamera 360

Gambar 23. Saya screenshoot pas bagian ini

Setelah puas foto-foto, rencananya kami mau foto dilantai dua dan lantai dasar tapi makin siang pengunjung malah makin banyak, jadinya agak-agak males mau foto. Padahal dilantai dasar ada lantai kaca gitu (skywalk), pengen nyobain sensasinya kayak apa sih. Tapi, berhubung kami ada rencana lain dan terlalu banyaknya umat manusia disana, jadinya kami langsung cuss ke tempat wisata yang lain. Mungkin next time kami bisa kesana lagi di waktu yang lebih tenang dan lebih longgar, biar fotonya puas juga hihi.

Buat yang punya uang lebih, monggo mau menikmati rasanya makan diatas menara Eiffel. Kalau kami sih gak nyobain, selain horor sama harganya (kayaknya sih) juga belum tentu halal. Semoga nanti ke depannya juga menyediakan makanan yang halal, jadi meski harganya mahal kami bisa mencobanya, boleh lah sesekali dinner ala-ala horang kayaaaa, hehe.

By the way, Eiffel tower sendiri berada dikawasan Champ de Mars yang bisa ditempuh dengan menggunakan metro dan bus. Berikut informasi stasiun terdekat dnegan menara Eiffel:
  • Métro 6, "Bir-Hakeim" station 
  • Métro 9, "Trocadéro" station
  • Métro 8, "École militaire" station 
  • RER C, "Champ de Mars - Tour Eiffel" station 
  • Bus 82 or 42, "Tour Eiffel" stop
  • Bus 87 or 69, "Champ de Mars" stop


Makasih dan semoga bermanfaat!
@sientasnovel

Comments

Popular posts from this blog

SINGAPORE: Kartu travel anak, gratis untuk usia 7 tahun ke bawah

Seperti kita ketahui, Singapura adalah salah satu negara dengan sistem transportasi yang sangat baik. Semuanya sudah diatur dengan rapi, salah satunya penggunaan kartu travel untuk anak usia 7 tahun ke bawah. Jadi kalau anaknya masih usia 7 tahun ke bawah dengan tinggi 0.90 meter sampai 1.20 meter maka biaya untuk MRT, LRT, dan Bus itu gratis caranya dengan membuat kartu CHILD CONCESSION CARD. Sumber:  https://www.transitlink.com.sg / Misalnya nih lagi mau traveling ke Singapura terus punya anak yang usia lebih dari 7 tahun berapapun tingginya udah bayar ya tinggal beli aja kartu travelnya sama seperti orang dewasa, tapi kalau  punya anak dengan tinggi sekitar 0.90 sampai 1.20 meter tapi usianya masih di bawah 7 tahun maka harus membuat child concession card. Gratis kok gak bayar dan gak perlu top up. Itu kartunya cuma di tap aja sebagai tanda kalau anaknya masih berusia di bawah 7 tahun ke bawah. Gimana cara bikinnya? Gampang kok tinggal dateng ke   TransitLink Ticket Of...

SINGAPORE: Mau Masuk Singapura? Isi Kartu Embarkasi dulu!

Untuk orang Indonesia, masuk ke Singapura tidak perlu menggunakan Visa karena sesama negara Asia Tenggara itu bebas Visa.  Tapi, saat masuk negara Singa ini, kita perlu mengisi kartu Embarkasi. Biasanya kartu embarkasi diberikan di dalam pesawat oleh pramugari. Tapi kadang-kadang stok habis sehingga harus ngambil langsung di bandara Changi, ngambilnya disini: Gambar 1. Tempat ambil kartu embarkasi, lokasinya di Arrival Immigration Hall Gambar 2. Kartu embarkasi Kartu Embarkasi bentuknya kayak gini: Gambar 3. Kartu Embarkasi bagian depan Gambar 4. Kartu Embarkasi bagian belakang Full Name in Passport = Nama Lengkap sesuai Paspor (harus sama dengan paspor ya) Passport Number = Nomor Paspor (lihat dipaspor masing-masing) Place of Residence = Tempat tinggal (Kamu di Indonesia tinggal dimana) terdiri dari city-state-country. City = kota (kota tempat tinggal, misal Bandung) State = provinsi (misal West Java) Country = negara (misal Indonesia) Fl...

MOM'S STORY: Pengalaman pertama mengkhitan bayi

Tanggal  13 Agustus 2018 (tepat umur ci baby 3 bulan) k ami memutuskan untuk mengkhitan bayi kami dengan beberapa pertimbangan dan rekomendasi dokter anak kami— Prof. Dr. Dadang S.H. Efendi. dr., Sp.A.(K) —di rumah sakit Limijati. Sebenarnya bisa dilakukan dirumah sakit Limijati tapi karena dokter bedah anaknya sedang cuti sehingga Prof Dadang merekomendasikan untuk sunat ke  Prof. DR. Dr. Chairul Ismael, SpB.,Sp.BA.(K) yang praktek di Apotek Cihampelas, alamatnya di: Jalan Cihampelas No.41 A, Tamansari,  Bandung Wetan, Kota Bandung, Jawa Barat 40562 Meski diberi surat rujukan oleh Prof Dadang, saya inisiatif menelepon apotek Cihampelas terlebih dahulu (nomornya 022-4239976), lalu oleh pihak apotek cihampelas saya diberi nomor perawat asisten Prof Chairul. Asistennya kemudian menjelaskan apa saja yang harus saya persiapkan, diantaranya: Kain bedong Botol dot 2pcs diisi ASI Popok/diapers, 1 ukuran dari normal (baby saya ukuran popoknya S, direkomendasika...