Saya mulai menggeluti secara serius dunia menulis sejak tahun 2004/2005 saat duduk di bangku SMA, sejak kecil saya memang suka membaca terutama komik dan buku cerita lainnya. Coba-coba nulis waktu duduk di bangku SMP itu pun dibuku tulis, hehe. Lambat laun saya benar-benar menyukai dunia tulis menulis, berikut keuntungan menjadi seorang penulis versi saya yah....
#SEBAGAI TERAPI STRES
Sebagai seorang manusia, suatu saat pasti akan ada masalah-masalah yang dapat membuat kita stres. Apapun pun itu dan pada level yang berbeda-beda. Siapa sih yang gak pernah stres? pastilah pernah minimal sekali mengalami tekanan yang berat. Berkali-kali saya mengalami masa-masa yang cukup menegangkan kayak naik roller coaster dan saya saya menggunakan media tulis menulis sebagai salah satu terapi untuk menangani stres pada diri saya. contohnya dengan membuat puisi, membuat quote, bahkan tidak sedikit novel yang saya tulis berdasarkan pengalaman pribadi (dalam beberapa hal), saya sisipkan hal-hal yang dirasa perlu saya keluarkan melalui sebuah karya. Rugi dong udah stres, buang waktu lagi. Mending stres yang kamu alami dijadikan karya agar tidak sia-sia. hehe.
sumber gambar: http://bigthink.com
#MEMPEROLEH PENDAPATAN TAMBAHAN
Saya telah menjalani dunia tulis menulis secara profesional sekitar 14-15 tahun, mulai dari duduk di bangku SMA, berjalan ke dunia perkuliahan, lalu dunia bekerja, kembali lagi ke dunia kuliah, hingga saat ini sedang menjalani dunia pernikahan. Saya tidak pernah melepaskan pekerjaan ini, tentu saja alasannya karena saya suka menulis dan saya yakin dengan menulis saya akan mendapatkan banyak keuntungan. Berdasarkan pengalaman sekian belas tahun itu, saya sudah pernah mendapatkan pendapatan dari menulis mulai dari puluhan ribu, ratusan ribu, jutaan, belasan juta, puluhan juta, hingga ratusan juta (Alhamdulillah) yang belum milyaran dan triliunan hehe (Amiiinnnn mudah-mudahan nanti ada rezekinya seperti J.K. Rowling). Saat pendapatan sebagai penulis masih dibawah gaji utama saya sebagai seorang guru bimbel, dosen, dan peneliti sains, saya tidak berani melepaskan pekerjaan utama karena saya akui roda kehidupan terus berjalan dan biaya juga terus keluar. Namun, setelah Allah SWT memudahkan rezeki melalui menulis dan sekarang pendapatan dari menulis sudah 2-3 kali lebih besar dari pendapatan utama saya (jika saya hitung perbulan), maka saya bisa leluasa melepas atau tidak melepas pekerjaan saya yang lain, tergantung situasi dan kondisi. Pada intinya adalah pendapatan sebagai seorang penulis akan meningkat seiring dengan produktivitas, jam terbang, dan kesabaran.
sumber gambar: https://www.kiplinger.com
#BISA LELUASA MENGATUR WAKTU & TEMPAT
Bekerja menjadi sebagai penulis memang tidak seperti orang kantoran, bekerja 8 jam sehari dari senin sampai jumat/sabtu. Penulis bisa dengan leluasa mengatur waktunya sesuai dengan naskah yang harus ia kerjakan. Pada awal memulai karir, jadwal menulis tidak begitu padat karena saya harus belajar dan bekerja, setelah itu saya mulai banyak projek dan mulai mengatur waktu untuk projek-projek menulis yang diberikan oleh penerbit. Saya bisa libur kapan saja saya mau dan bisa bekerja sesuai kemampuan dan deadline. Kadang saya bekerja 6 jam sehari, 8 jam sehari, 10 jam sehari, bahkan pernah melebih 15 jam sehari tapi tentu saja tidak setiap hari over dosis kayak gitu, hanya pada waktu-waktu deadline yang sangat ketat saja. Keleluasaan ini sangat membantu saya untuk membagi waktu untuk belajar, bekerja, liburan (uhuy), menjadi seorang istri, atau menjadi seorang ibu (nantinya). Apalagi saya adalah seorang wanita yang saya sadari bahwa sepak terjang karir seorang wanita pasti tidak akan seleluasa laki-laki (misal masa melahirkan atau masa mengurus anak). Selain waktu, kita juga bisa mengatur tempat bekerja, misalnya jika status masih mahasiswa bisa membawa laptop ke kampus lalu menulis di kampus saat jam-jam istirahat atau ke perpus atau di kantin. Jika status sebagai pekerja kantoran, bisa bekerja saat jam istirahat (meski sedikit, tapi nulis 1 halaman kan lumayan). Atau jika status sebagai seorang istri dan ibu yang memilih untuk merawat suami dan anak dirumah, ini justru lebih menguntungkan karena bisa menulis dirumah tapi tetap mendapatkan penghasilan dan masih bisa menjaga dan mengurus keluarga.
sumber gambar: http://pmtips.net
#MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN MENYEBARKAN ILMU
Menjadi seorang penulis haruslah terus belajar terlebih lagi jika mendapatkan projek dari penerbit dengan tantangan yang luar biasa. Misalnya, saya mendapatkan projek menulis buku SBMPTN mata pelajaran biologi, dimana saya harus bisa memecahkan soal-soal biologi yang tingkat kesulitannya beragam. Saya pun jadi harus belajar lagi dan tanpa kita sadari ilmu kita akan terus bertambah dan bertambah seiring dengan berbagai projek yang kita jalani. Selain belajar, kita juga bisa beramal dengan menyebarkan ilmu pengetahuan. Alhamdulillah dengan menulis, saya sangat senang jika ada pembaca memberitahu saya bahwa mereka terbantu dengan buku yang saya tulis. Contohnya, saya pernah mendapat laporan dari seorang ibu di facebook bahwa anaknya lulus kuliah kedokteran salah satunya karena anaknya mendalami buku rangkuman dan latihan soal biologi yang saya tulis. Alhamdulillah.
sumber gambar; http://www.learningspy.co.uk
#MEMPERBANYAK RELASI
Sudah lebih 100 projek buku baik itu novel, buku populer, atau buku pelajaran yang saya tangani. Dari projek-projek tersebut saya berkenalan dengan banyak editor, desiner cover buku, pihak marketing buku, penyiar radio, sesama penulis, dan banyak pembaca. Dan tidak sedikit dari mereka yang memberikan saya kesempatan-kesempatan lain seperti talkshow, menjadi trainer dalam dunia menulis, bahkan memberikan projek lainnya. Alhamdulillah.
sumber gambar; http://www.sirimarcom.it/business-relationship/
***** DILARANG COPY & PASTE *****
SILAHKAN SHARE DENGAN MENCANTUKAN ALAMAT BLOG:
http://sientasnovel.blogspot.sg
*****
Makasih dan semoga bermanfaat!
@sientasnovel
Comments
Post a Comment