Skip to main content

SINGAPORE: Mau Masuk Singapura? Isi Kartu Embarkasi dulu!

Untuk orang Indonesia, masuk ke Singapura tidak perlu menggunakan Visa karena sesama negara Asia Tenggara itu bebas Visa. 

Tapi, saat masuk negara Singa ini, kita perlu mengisi kartu Embarkasi. Biasanya kartu embarkasi diberikan di dalam pesawat oleh pramugari. Tapi kadang-kadang stok habis sehingga harus ngambil langsung di bandara Changi, ngambilnya disini:
Gambar 1. Tempat ambil kartu embarkasi, lokasinya di Arrival Immigration Hall

Gambar 2. Kartu embarkasi

Kartu Embarkasi bentuknya kayak gini:
Gambar 3. Kartu Embarkasi bagian depan

Gambar 4. Kartu Embarkasi bagian belakang

  • Full Name in Passport = Nama Lengkap sesuai Paspor (harus sama dengan paspor ya)
  • Passport Number = Nomor Paspor (lihat dipaspor masing-masing)
  • Place of Residence = Tempat tinggal (Kamu di Indonesia tinggal dimana) terdiri dari city-state-country.
  • City = kota (kota tempat tinggal, misal Bandung)
  • State = provinsi (misal West Java)
  • Country = negara (misal Indonesia)
  • Flight Number = Nomor penerbangan (lihat tiket pesawat)
  • Address in Singapore = Alamat tinggal di Singapura (kalau tinggal di hotel, tulis nama dan alamat hotel, sebelumnya cari dulu di google, termasuk kode posnya yah)
  • Contact Number = nomor hp yang bisa dihubungi
  • Country of Birth = Negara tempat kamu lahir (kalau lahir di Indonesia yah tulis Indonesia)
  • Identity Card Number (for Malaysian) = kartu indentitas diri khusus untuk warga negara Malaysia (jadi kamu enggak perlu isi)
  • Date of Birth (DD-MM-YYYY) = tanggal lahir (formanya tanggal-bulan-tahun)
  • Length of Stay = lama tinggal di Singapura (misalnya kamu berencana tinggal selama 10 hari, maka tulis 10 hari. Maksimal tinggal di Singapura untuk wisatawan adalah 30 hari)
  • Nationality = Warga negara (isi Indonesia, kecuali kalau kamu bukan warga negara Indonesia hehe)
  • Last City/Port of Embarkation before Singapore = Kota sebelum kamu datang ke Singapura (misalnya kamu pergi dari Bandara Hussein Sastranegara, jadi ditulisnya Bandung. Kalau perginya dari bandara Soekarno-Hatta, jadi ditulisnya Tangerang. Kalau perginya dari Bandara Halim, jadi ditulisnya Jakarta)
  • Next City/Port of Embarkation after Singapore = Kota setelah kamu meninggalkan Singapura (misalnya pulang ke Bandara Hussein Sastranegara, jadi ditulisnya Bandung. Kecuali kamu ke Singapura hanya transit, lalu pergi lagi ke negera Jepang kota Tokyo (misalnya) jadi kamu tulisnya Tokyo. Ingat kartu Embarkasi ini diisi jika kamu keluar bandara Changi, kalau hanya transit dan tetap di dalam bandara hanya pindah pesawat atau pindah terminal, kamu enggak perlu isi kartu embarkasi)
  • Have you been to Africa or South America in the last 6 days? = Apakah kamu pernah pergi ke Afrika atau Amerika selatan dalam enam hari terakhir (kalau enggak pernah ceklis “NO”)
  • Have you ever used a passport under different name to enter Singapore? = Apakah kamu pernah menggunakan nama berbeda di paspor saat masuk ke Singapura? (kalau enggak pernah ceklis “NO”)
  • Have you ever been prohibited from entering Singapore? = Apakah kamu pernah dilarang masuk ke Singapura? (kalau enggak pernah ceklis “NO”)
  • Signature = tanda tangan
  • FOR OFFICE USE ONLY = UNTUK PETUGAS SAJA (Gak perlu diisi karena hanya boleh diisi oleg petugas bandara Changi, jadi dikosongin aja ya)

Nah kalau bingung, bisa lihat contoh pengisiannya kayak gini:
Gambar 5. Contoh pengisian kartu Embarkasi

Kalau udah diisi, tinggal antre aja disini deh:
Gambar 6. Arrival Immigration Hall

Nanti kartu embarkasinya akan dibagi dua oleh pegawai imigrasi bandara Changi saat kita keluar, jadi kayak gini:
Gambar 7. Kartu Embarkasi yang nanti dibagi dua oleh petugas

Bagian ini diambil petugas imigrasi:
Gambar 8. Kartu Embarkasi yang diambil petugas

Bagian ini harus disimpan:
Gambar 9. Kartu Embarkasi yang disimpan (bagian depan)

Gambar 10. Kartu Embarkasi yang disimpan (bagian belakang)

Inget yah bagian yang disimpan, jangan ilang. Kalau ilang bisa jadi masalah pas kita mau keluar bandara, dendanya SDG 20.000 (sekitar Rp 196.000.000, mahaaalllll, jadi please super hati-hati yah, jangan sampai hilang). Jangan lupa setiap pergi jalan-jalan, paspor harus selalu dibawa yah, jangan ditinggal di hotel karena kadang suka ada razia dadakan gitu di MRT atau di tempat-tempat lain.

Lalu kalau datang dari Batam, gimana? 
Tenang, biasanya pegawai Feri-nya juga kasih kartu embarkasinya kok atau bisa ambil di Arrival Immigration Hall di pelabuhan Harbour Front Singapore. Sama aja sih intinya, mau datang dari Pelabuhan atau dari Bandara, kartu embarkasi harus diisi dan potongannya jangan sampai hilang.

Ada satu saran yang sangat penting "bawalah puplen hitam sendiri". Alasannya?
>>PERTAMA, kalau kartu embarkasi diberikan dipesawat, kita bisa mengisinya langsung saat kamu berada diatas pesawat, karena jujur saja biasanya kalau lagi peek, antrian di Arrival Immigration Hall sangat panjang. Jika sudah isi kartu embarkasi lebih awal, kita bisa langsung antri paling pertama.
>>KEDUA, kalau kartu embarkasi tidak diberikan diatas pesawat, kita harus mengambil kartu embarkasi sendiri saat nanti turun dari pesawat. Meski di meja disedian puplen, tapi hanya satu lho. Bayangkan jika satu pesawat isinya 250 orang turun bersamaan dan sama-sama harus mengisi kartu embarkasi dengan satu meja dan satu pulpen. Berapa lama kita harus nunggu? kalau punya pulpen sendiri kan enak, tinggal ambil kartu isi terus tulis deh. Jadi tidak memakan waktu. Waktu luang bisa dipakai untuk foto-foto disekitar bandara atau cari informasi atau makan atau langsung ke hotel untuk simpan barang dan cuss main hehe.


Makasih dan semoga bermanfaat!
@sientasnovel

Comments

  1. Min kalau untuk sekedar transit aja ngisi nya gimana? Mohon informasi nya ya

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

SINGAPORE: Kartu travel anak, gratis untuk usia 7 tahun ke bawah

Seperti kita ketahui, Singapura adalah salah satu negara dengan sistem transportasi yang sangat baik. Semuanya sudah diatur dengan rapi, salah satunya penggunaan kartu travel untuk anak usia 7 tahun ke bawah. Jadi kalau anaknya masih usia 7 tahun ke bawah dengan tinggi 0.90 meter sampai 1.20 meter maka biaya untuk MRT, LRT, dan Bus itu gratis caranya dengan membuat kartu CHILD CONCESSION CARD. Sumber:  https://www.transitlink.com.sg / Misalnya nih lagi mau traveling ke Singapura terus punya anak yang usia lebih dari 7 tahun berapapun tingginya udah bayar ya tinggal beli aja kartu travelnya sama seperti orang dewasa, tapi kalau  punya anak dengan tinggi sekitar 0.90 sampai 1.20 meter tapi usianya masih di bawah 7 tahun maka harus membuat child concession card. Gratis kok gak bayar dan gak perlu top up. Itu kartunya cuma di tap aja sebagai tanda kalau anaknya masih berusia di bawah 7 tahun ke bawah. Gimana cara bikinnya? Gampang kok tinggal dateng ke   TransitLink Ticket Office  yang ada

MOM'S STORY: Pengalaman pertama mengkhitan bayi

Tanggal  13 Agustus 2018 (tepat umur ci baby 3 bulan) k ami memutuskan untuk mengkhitan bayi kami dengan beberapa pertimbangan dan rekomendasi dokter anak kami— Prof. Dr. Dadang S.H. Efendi. dr., Sp.A.(K) —di rumah sakit Limijati. Sebenarnya bisa dilakukan dirumah sakit Limijati tapi karena dokter bedah anaknya sedang cuti sehingga Prof Dadang merekomendasikan untuk sunat ke  Prof. DR. Dr. Chairul Ismael, SpB.,Sp.BA.(K) yang praktek di Apotek Cihampelas, alamatnya di: Jalan Cihampelas No.41 A, Tamansari,  Bandung Wetan, Kota Bandung, Jawa Barat 40562 Meski diberi surat rujukan oleh Prof Dadang, saya inisiatif menelepon apotek Cihampelas terlebih dahulu (nomornya 022-4239976), lalu oleh pihak apotek cihampelas saya diberi nomor perawat asisten Prof Chairul. Asistennya kemudian menjelaskan apa saja yang harus saya persiapkan, diantaranya: Kain bedong Botol dot 2pcs diisi ASI Popok/diapers, 1 ukuran dari normal (baby saya ukuran popoknya S, direkomendasikan M. Tapi saya inis