Skip to main content

FRANCE: Naik Taksi Di Prancis Seharga Tiket Pesawat PP Bandung - Singapura!

Pengalaman naik taksi di Prancis adalah pengalaman paling WOW, hehe, say why? karena harganya yang amazing bikin seret sampai saya nelen ludah berkali-kali, huhu.

Keputusan pakai taksi sebenarnya ide suami saya karena kita bawa banyak barang karena emang sambil traveling saya nganter adik pindahan karena dia melanjutkan studi di Clermont Ferrand  - Prancis. jadi otomatis barang pindahannya buanyak heuuu. 

Sesampainya di bandara charles de gaulle, rencananya kita mau naik mode transportasi umum kereta tapi setelah dilihat jarak dari bandara charles de gaulle ke pusat kota paris itu mayaaaannnnnn yess, jauuhhhh, bisa dilihat di google map.

Sejujurnya, jarak bandara yang jauh dari kota Paris jadi salah satu yang bikin saya males turun di Prancis. huhu. Seperti kita ketahui, mode transportasi kereta di Prancis sebagian sudah kuno dan kebanyakan di stasiunnya gak ada escalator (kalau di Singapura sih, dimana-mana ada ada lift dan escalator). Di Prancis banyak naik turun tangga, jadi buat orang Indonesia yang biasa naik turun mobil bakalan jadi ajang buat nurunin berat badan, hehe karena bakalan nguras kalori banget geret-geret koper naik turun tangga. 

Keputusan naik taksi ternyata memang tepat karena memang jaraknya jauh, bisa ditempuh dalma waktu 38-50 menitan tergantung mode transportasinya. Tapiiii.....harganya itu lhooo bikin mendadak punya penyakit bengek, secara bayarnya pakai 89 euro boo, kalau dikali rupiah tuh senilai Rp 1.335.000 (saya tebelin, kasih garis bawah, ples saya miringin biar efek lebaynya dapet hehehe).

Intinya pengen nangis gak sih???? Seharga tiket PP Bandung - Singapura. Pokoknya abis itu kepiran sampe berhari-hari, wkwkwkwk lebay yah tapi serius deh, saya sampe kepikiran lama karena bayarnya pake uang saya pribadi yang secara penghasilan saya masih berupa rupiah dari royalti, jadi rasanya sesek bangeeeettttt huhuhu.

Saking stresnya mikirin 89 euro saya sampe gak niat buat foto-foto mengabadikan moment pas ditaksinya kayak gimana, pemandangan selama perjalananya kayak gimana, pokoknya saat itu rasanya kayak abis putus sama pacar, KOSONG dan HAMPA, hahaha.

Tapi ya mau gimana lagi, orang pilihannya cuma dua:
1. Mau hemat tapi capeeeee dan encok (pake kereta)
2. Gak mau cape tapi uang keluar banyak (pake taksi)

Gak ada pilihan ketiga ya, kalau ada pilihan "hemat dan gak cape" saya pasti pilih itu, hehehe.




Makasih dan semoga bermanfaat!
@sientasnovel

Comments

Popular posts from this blog

SINGAPORE: Kartu travel anak, gratis untuk usia 7 tahun ke bawah

Seperti kita ketahui, Singapura adalah salah satu negara dengan sistem transportasi yang sangat baik. Semuanya sudah diatur dengan rapi, salah satunya penggunaan kartu travel untuk anak usia 7 tahun ke bawah. Jadi kalau anaknya masih usia 7 tahun ke bawah dengan tinggi 0.90 meter sampai 1.20 meter maka biaya untuk MRT, LRT, dan Bus itu gratis caranya dengan membuat kartu CHILD CONCESSION CARD. Sumber:  https://www.transitlink.com.sg / Misalnya nih lagi mau traveling ke Singapura terus punya anak yang usia lebih dari 7 tahun berapapun tingginya udah bayar ya tinggal beli aja kartu travelnya sama seperti orang dewasa, tapi kalau  punya anak dengan tinggi sekitar 0.90 sampai 1.20 meter tapi usianya masih di bawah 7 tahun maka harus membuat child concession card. Gratis kok gak bayar dan gak perlu top up. Itu kartunya cuma di tap aja sebagai tanda kalau anaknya masih berusia di bawah 7 tahun ke bawah. Gimana cara bikinnya? Gampang kok tinggal dateng ke   TransitLink Ticket Office  yang ada

SINGAPORE: Mau Masuk Singapura? Isi Kartu Embarkasi dulu!

Untuk orang Indonesia, masuk ke Singapura tidak perlu menggunakan Visa karena sesama negara Asia Tenggara itu bebas Visa.  Tapi, saat masuk negara Singa ini, kita perlu mengisi kartu Embarkasi. Biasanya kartu embarkasi diberikan di dalam pesawat oleh pramugari. Tapi kadang-kadang stok habis sehingga harus ngambil langsung di bandara Changi, ngambilnya disini: Gambar 1. Tempat ambil kartu embarkasi, lokasinya di Arrival Immigration Hall Gambar 2. Kartu embarkasi Kartu Embarkasi bentuknya kayak gini: Gambar 3. Kartu Embarkasi bagian depan Gambar 4. Kartu Embarkasi bagian belakang Full Name in Passport = Nama Lengkap sesuai Paspor (harus sama dengan paspor ya) Passport Number = Nomor Paspor (lihat dipaspor masing-masing) Place of Residence = Tempat tinggal (Kamu di Indonesia tinggal dimana) terdiri dari city-state-country. City = kota (kota tempat tinggal, misal Bandung) State = provinsi (misal West Java) Country = negara (misal Indonesia) Flight

MOM'S STORY: Pengalaman pertama mengkhitan bayi

Tanggal  13 Agustus 2018 (tepat umur ci baby 3 bulan) k ami memutuskan untuk mengkhitan bayi kami dengan beberapa pertimbangan dan rekomendasi dokter anak kami— Prof. Dr. Dadang S.H. Efendi. dr., Sp.A.(K) —di rumah sakit Limijati. Sebenarnya bisa dilakukan dirumah sakit Limijati tapi karena dokter bedah anaknya sedang cuti sehingga Prof Dadang merekomendasikan untuk sunat ke  Prof. DR. Dr. Chairul Ismael, SpB.,Sp.BA.(K) yang praktek di Apotek Cihampelas, alamatnya di: Jalan Cihampelas No.41 A, Tamansari,  Bandung Wetan, Kota Bandung, Jawa Barat 40562 Meski diberi surat rujukan oleh Prof Dadang, saya inisiatif menelepon apotek Cihampelas terlebih dahulu (nomornya 022-4239976), lalu oleh pihak apotek cihampelas saya diberi nomor perawat asisten Prof Chairul. Asistennya kemudian menjelaskan apa saja yang harus saya persiapkan, diantaranya: Kain bedong Botol dot 2pcs diisi ASI Popok/diapers, 1 ukuran dari normal (baby saya ukuran popoknya S, direkomendasikan M. Tapi saya inis