Skip to main content

MOM'S STORY: Pengalaman terbang pertama membawa bayi

Hari Sabtu tanggal 25 Agustus 2018 adalah hari penting dalam sejarah hidup ci baby, hehe. Kita berangkat dari bandara Husein Sastranegara menuju bandara Changi Singapura pada pukul 16.00 WIB. Pergi dari rumah sih jam 12.30 WIB biar gak telat, karena jalanan kota Bandung apalagi weekend gak bisa ditebak, kadang lancar jaya aman sentosa, kadang macetos merayap-rayap. So untuk antisipasi kita pergi se-siang mungkin. Dan ternyata, benar sajaaaaa sodara-sodara....bandung macet, hmmm sepertinya banyak yang datang ke acara nikahan. 

Setelah bermacet-macet ria, kita sampe di bandara Husein jam 3 kurang, udah dag - dig - dug seerrrr aja takut ditinggalin huhu. Tapi Alhamdulillah masih keburu. Setelah check kn dan masukin 40kg bagasi (haha banyak yess dan itu barang ci baby semua) kita langsung cuss ke imigrasi dan nunggu di gate. Karena hari Sabtu, penumpangnya gak begitu rame hehe. Alhamdulillah. Kalau pergi hari minggu mungkin bakalan penuh.

Ci baby udah tidur sejak kita nunggu di gate, doski ngantuk banget soalnya dari pagi ada sodara dateng ke rumah, pengen ketemu sebelum berangkat katanya. Alhasil ci baby gak tidur dan pengennya main, Alhamdulillah jadi ada berkahnya juga karena pas take off ci baby bobo dengan tenang dan syantik hihihi.

Gak lama kemudian, dia bangun dan pas bangun matanya langsung lihat ke arah AC dan lampu yang ada dipesawat, lihatnya antusias banget hehe habis itu, dia nengok ke samping kanan, kiri, belakang, dan depan. Kayaknya lagi mikir “nih gue lagi ada di Anas sih”, Alhamdulillah ci baby gak nangis, meski di tengah perjalanan dia pup hehe dan kita heboh dikamar mandi ngurusin pup dia disertai ngoncangan pesawat dong, yuuu mari, makin berkesan jadinya hehe.

Setelah ganti popok, kita berdua pesen makan, yah tidak seperti biasanya yang bisa makan barengan kali ini kita harus gantian makannya. Hehe, tsaaahhh namanya juga demi anak. Hehehe. Selama makan Alhamdulillah ci baby juga gak rewel dia sibuk lihat suasana sekitar, lihat jendela, lihat kursi, dan seneng banget tiap ada suara peringatan di pesawat. 

Dia juga anteng sama mainan yang melingkar di kedua tangannya. Karena warnanya mencolok dan bunyi-bunyi jadi dia seneng banget. Yaaaa...meski anteng lama-lama dia juga bosen, untung mamake ada ide lihatin buku menu dan asesoris yang dijual maskapai Air Asia. Ci baby suka banget sama warna-warna yang mencolok jadi dikasih begituan dia seneng dan matanya berbinar-binar.

Gak lama setelah itu, dia pengen nyonyo dan ngantuk padahal 30 menit lagi mau sampe. Jadi selama durasi sisa perjalanan sampai mendarat ci baby Bobo nyenyak. Alhamdulilah. Di pesawat aman Jaya dan lancar sentosa, hihihi.

Setelah mendarat, doski bangun, mungkin karena berisik kali ya. Untungnya terminal 4 changi airport punya lampu-lampu cantik yang bikin ci baby demen banget lihat ke atas. Sepanjang perjalanan dari ujung gate ke imigrasi ci baby antusias sama lampu-lampu itu hehehe. Kita juga sih suka banget sama desain lampu yang terkesan nyala saat kita jalan (kayak ngikutin gitu) padahal mah emang lampunya nyala terus (desainernya aja yang kece bikin kesan lampu berjalan hehe)

Setelah sampe kita antri di imigrasi dan langsung cek sidik jari dan cek IC (identity card), oh ya karena ci baby belum punya IC (kartu identitas izin tinggal di SG) jadi dia ngisi kartu imigrasi yang dibagiin dipesawat. Untuk data-data semua disesuaikan dengan paspor dan tiket, kecuali tanda tangan (suami yang tanda tangan). Waktu cek ci baby, pegawai imigrasinya langsung mengecek wajah ci baby di paspor dan aslinya (untung ci baby bangun jadi matanya terbuka lebar hehe).

Abis itu, kita langsung ngantri buat ambil bagasi, ada ceria lucu, kita nunggu lama banget buat satu barang—box baby merk nuna yang bisa dilipet itu—selama lebih dari 15 menit, udah dag dig dug aja kenapa gak keluar-keluar. Tau nya eh tau nya, barang yang oversize keluarnya gak barengan sama koper dan barang lainnya, hehe. Untung suami baca, jadi kita langsung menuju tempat pengeluaran barang-barang oversize hihi. Dan benar saja ada box bayinya. Oh ya kita juga mengabadikan momen ci baby pas baru touch down hihi. Alhamdulilah perjalanan terbang pertama ci baby lancar. Oh iya ini video ci baby pas landing, hihi.

Oh ya ini sedikit tips dari saya:
1. Siapkan surat dokter yang menyatakan bayi sehat dan bisa dibawa terbang—biasanya diperiksa sama maskapainya, tapi kita gak diperiksa
2. Buat moms jangan pake baju yang ribet—kalau saya pake celana dan kemeja yang ada kancingnya biar pergerakan cepat, baik jalan maupun menyusui.
3. Simpan perlengkapan ci baby dalam satu tas dan jangan disimpan diatas kabin, simpen dibawah aja deket kursi. Jadi kalau ada apa-apa gampang langsung ambil aja. Gak perlu berdiri buat buka kabin.
4. Usahakan ci baby ngantuk pas mau berangkat untuk meminimalisir rewel dan nangis
5. Moms harus makan yang bergizi biar asi melimpah jadi kalau ci baby haus langsung terpenuhi keinginannya.
6. Kerja sama dengan suami itu penting apalagi pas bagian gantiin popok di toilet pesawat dan acara makan (kecuali kalau gak pesen makan, waktu itu sih kita pesen makan karena luaaappaaarrrr apalagi busui yaaa hehe, mas suami juga lapar karena lelah angkat-angkat barang hehe)
7. Bawa mainan yang belum pernah dia lihat, biar ci baby nya antusias sama mainan itu dan gak bosen di pesawat.
8. Jangan lupa berdoa minta kelancaran dan keselamatan selama perjalanan serta sampai dengan selamat dan sehat ditujuan. Aamiin.


Semoga bermanfaat
@sientasnovel

Comments

Popular posts from this blog

SINGAPORE: Kartu travel anak, gratis untuk usia 7 tahun ke bawah

Seperti kita ketahui, Singapura adalah salah satu negara dengan sistem transportasi yang sangat baik. Semuanya sudah diatur dengan rapi, salah satunya penggunaan kartu travel untuk anak usia 7 tahun ke bawah. Jadi kalau anaknya masih usia 7 tahun ke bawah dengan tinggi 0.90 meter sampai 1.20 meter maka biaya untuk MRT, LRT, dan Bus itu gratis caranya dengan membuat kartu CHILD CONCESSION CARD. Sumber:  https://www.transitlink.com.sg / Misalnya nih lagi mau traveling ke Singapura terus punya anak yang usia lebih dari 7 tahun berapapun tingginya udah bayar ya tinggal beli aja kartu travelnya sama seperti orang dewasa, tapi kalau  punya anak dengan tinggi sekitar 0.90 sampai 1.20 meter tapi usianya masih di bawah 7 tahun maka harus membuat child concession card. Gratis kok gak bayar dan gak perlu top up. Itu kartunya cuma di tap aja sebagai tanda kalau anaknya masih berusia di bawah 7 tahun ke bawah. Gimana cara bikinnya? Gampang kok tinggal dateng ke   TransitLink Ticket Office  yang ada

SINGAPORE: Mau Masuk Singapura? Isi Kartu Embarkasi dulu!

Untuk orang Indonesia, masuk ke Singapura tidak perlu menggunakan Visa karena sesama negara Asia Tenggara itu bebas Visa.  Tapi, saat masuk negara Singa ini, kita perlu mengisi kartu Embarkasi. Biasanya kartu embarkasi diberikan di dalam pesawat oleh pramugari. Tapi kadang-kadang stok habis sehingga harus ngambil langsung di bandara Changi, ngambilnya disini: Gambar 1. Tempat ambil kartu embarkasi, lokasinya di Arrival Immigration Hall Gambar 2. Kartu embarkasi Kartu Embarkasi bentuknya kayak gini: Gambar 3. Kartu Embarkasi bagian depan Gambar 4. Kartu Embarkasi bagian belakang Full Name in Passport = Nama Lengkap sesuai Paspor (harus sama dengan paspor ya) Passport Number = Nomor Paspor (lihat dipaspor masing-masing) Place of Residence = Tempat tinggal (Kamu di Indonesia tinggal dimana) terdiri dari city-state-country. City = kota (kota tempat tinggal, misal Bandung) State = provinsi (misal West Java) Country = negara (misal Indonesia) Flight

MOM'S STORY: Pengalaman pertama mengkhitan bayi

Tanggal  13 Agustus 2018 (tepat umur ci baby 3 bulan) k ami memutuskan untuk mengkhitan bayi kami dengan beberapa pertimbangan dan rekomendasi dokter anak kami— Prof. Dr. Dadang S.H. Efendi. dr., Sp.A.(K) —di rumah sakit Limijati. Sebenarnya bisa dilakukan dirumah sakit Limijati tapi karena dokter bedah anaknya sedang cuti sehingga Prof Dadang merekomendasikan untuk sunat ke  Prof. DR. Dr. Chairul Ismael, SpB.,Sp.BA.(K) yang praktek di Apotek Cihampelas, alamatnya di: Jalan Cihampelas No.41 A, Tamansari,  Bandung Wetan, Kota Bandung, Jawa Barat 40562 Meski diberi surat rujukan oleh Prof Dadang, saya inisiatif menelepon apotek Cihampelas terlebih dahulu (nomornya 022-4239976), lalu oleh pihak apotek cihampelas saya diberi nomor perawat asisten Prof Chairul. Asistennya kemudian menjelaskan apa saja yang harus saya persiapkan, diantaranya: Kain bedong Botol dot 2pcs diisi ASI Popok/diapers, 1 ukuran dari normal (baby saya ukuran popoknya S, direkomendasikan M. Tapi saya inis