Skip to main content

SINGAPORE: Cerita Ramadan di Singapura

Dear pembaca,

Alhamdulillah masih bisa bertemu lagi dengan Ramadan, bulan Suci, bulan penuh berkah, bulan penuh ampunan, bulan tempat pahal dilipatgandakan. Selama beberapa kali menjalani Ramadan di Singapura, udah ada niatan pengen banget nulis artikel tentang puasa disini, tapi karena kerjaan super padat jadinya ketunda-tunda deh. Alhamdulillah sekarang bisa cerita-cerita. 

Ramadan di Indonesia dan SIngaoura dari segi waktu gak begitu jauh yah bedanya, gak kayak Indonesia dengan negara-negara di Eropa yang waktunya jauh beda. Kalau di Singapur kita mulai sahir jam 4.30, adzan subuh sendiri jam 5.30, terus buka puasanya jam 19.09, jadi kalau dihitung dari subuh sampai magrib itu sekitar 13,5 jam. 

Terus apa sih yang ngebedain?
Actually, kita gak bakalan bisa denger orang-orang bangunin kita sahur, kalau di Indonesia kan udah rame yah di komplek rumah bangunin. Terus kita memang gak bisa denger suara imsak apalagi adzan, karena disini speaker di mesjid hanya boleh terdengar ke dalam ruangan mesjid, gak keluar mesjid. Jadi rasanya agak-agak beda yah sama di Indonesia yang berasa banget gitu lagi ramadan. jadi kalaumau denger adzan, denger dari aplikasi yang ada di HP.

Saya tinggal di sekiurar jalan geylang dekat pasar geylang serai, daerah dominasi melayu jadi sini emang gak susah cari makanan halal karena menang daerah umat muslim. Dan yang terpenting, setiap ramadan ada bazar gede banget, kita sebutnya bazar geylang. Disana ada banyak yang jualan, mulai dari jual baju-baju buat hari raya (disini bilang lebaran/idul fitri itu hari raya), karpet, bunga plastik, mainan anak, buah-buahan, dan berbagai jenis makanan dong pastinya dan halal  karena di khususkan untuk umat muslim. Bazar ini digelar selama bulan ramadan sampai dengan hari raya. Dari pagiudah buka, tapi mulai rame sore-sore jam 4-5an sampai dengan jam 10 malem. Pokoknya rame banget deh bazar ini tuh dan jaid ciri khas setiap ramadan di Singapur selalu ada bazar ini. oh ya, ini bberapa foto yang saya ambil:




























Saya jalan-jalan bareng anak saya dan dia hepi banget dibawa kesana:


Kalau mau taraweh yah langsung aja dateng ke mesjid-mesjid, tapi ada beberapa mesjid yang isinya cuma jamaah laki-laki karena mesjidnya sempit. Kalau mau ada jamaah wanita, bisa datang ke mesjid yang lebih besar, kalau deket daerah saya namanya mesjid Darul Aman. 

Oh ya, disini lebarannya sehari aja dan gak ada yang namanya cuti bersama hehe. Tradisininya juga beda dikit, anak kecil gak dikasih uang, tapi orang-orang tua yang udah sepuh dikasih angpao sama anak muda yang sudah bekerja. Itu yang saya alami ketika ikutan lebaran dirumah keluarga Imram (yang punya apartemen tempat saya tinggal). Segitu dulu yah ceritanya, makasih

Salam hangat.
Sienta SN

Comments

Popular posts from this blog

SINGAPORE: Kartu travel anak, gratis untuk usia 7 tahun ke bawah

Seperti kita ketahui, Singapura adalah salah satu negara dengan sistem transportasi yang sangat baik. Semuanya sudah diatur dengan rapi, salah satunya penggunaan kartu travel untuk anak usia 7 tahun ke bawah. Jadi kalau anaknya masih usia 7 tahun ke bawah dengan tinggi 0.90 meter sampai 1.20 meter maka biaya untuk MRT, LRT, dan Bus itu gratis caranya dengan membuat kartu CHILD CONCESSION CARD. Sumber:  https://www.transitlink.com.sg / Misalnya nih lagi mau traveling ke Singapura terus punya anak yang usia lebih dari 7 tahun berapapun tingginya udah bayar ya tinggal beli aja kartu travelnya sama seperti orang dewasa, tapi kalau  punya anak dengan tinggi sekitar 0.90 sampai 1.20 meter tapi usianya masih di bawah 7 tahun maka harus membuat child concession card. Gratis kok gak bayar dan gak perlu top up. Itu kartunya cuma di tap aja sebagai tanda kalau anaknya masih berusia di bawah 7 tahun ke bawah. Gimana cara bikinnya? Gampang kok tinggal dateng ke   TransitLink Ticket Office  yang ada

SINGAPORE: Mau Masuk Singapura? Isi Kartu Embarkasi dulu!

Untuk orang Indonesia, masuk ke Singapura tidak perlu menggunakan Visa karena sesama negara Asia Tenggara itu bebas Visa.  Tapi, saat masuk negara Singa ini, kita perlu mengisi kartu Embarkasi. Biasanya kartu embarkasi diberikan di dalam pesawat oleh pramugari. Tapi kadang-kadang stok habis sehingga harus ngambil langsung di bandara Changi, ngambilnya disini: Gambar 1. Tempat ambil kartu embarkasi, lokasinya di Arrival Immigration Hall Gambar 2. Kartu embarkasi Kartu Embarkasi bentuknya kayak gini: Gambar 3. Kartu Embarkasi bagian depan Gambar 4. Kartu Embarkasi bagian belakang Full Name in Passport = Nama Lengkap sesuai Paspor (harus sama dengan paspor ya) Passport Number = Nomor Paspor (lihat dipaspor masing-masing) Place of Residence = Tempat tinggal (Kamu di Indonesia tinggal dimana) terdiri dari city-state-country. City = kota (kota tempat tinggal, misal Bandung) State = provinsi (misal West Java) Country = negara (misal Indonesia) Flight

MOM'S STORY: Pengalaman pertama mengkhitan bayi

Tanggal  13 Agustus 2018 (tepat umur ci baby 3 bulan) k ami memutuskan untuk mengkhitan bayi kami dengan beberapa pertimbangan dan rekomendasi dokter anak kami— Prof. Dr. Dadang S.H. Efendi. dr., Sp.A.(K) —di rumah sakit Limijati. Sebenarnya bisa dilakukan dirumah sakit Limijati tapi karena dokter bedah anaknya sedang cuti sehingga Prof Dadang merekomendasikan untuk sunat ke  Prof. DR. Dr. Chairul Ismael, SpB.,Sp.BA.(K) yang praktek di Apotek Cihampelas, alamatnya di: Jalan Cihampelas No.41 A, Tamansari,  Bandung Wetan, Kota Bandung, Jawa Barat 40562 Meski diberi surat rujukan oleh Prof Dadang, saya inisiatif menelepon apotek Cihampelas terlebih dahulu (nomornya 022-4239976), lalu oleh pihak apotek cihampelas saya diberi nomor perawat asisten Prof Chairul. Asistennya kemudian menjelaskan apa saja yang harus saya persiapkan, diantaranya: Kain bedong Botol dot 2pcs diisi ASI Popok/diapers, 1 ukuran dari normal (baby saya ukuran popoknya S, direkomendasikan M. Tapi saya inis